Senin, 06 November 2017

ANTARA BERKOPERASI & BERWIRAUSAHA

Kita orang koperasi belum mampu menterjemahkan kebenaran ajaran koperasi dalam suatu program pencapaian. 

Antara cita-cita koperasi sebagai soko guru perekonomian bangsa dengan kondisi sekarang memerlukan penterjemahan-penterjemahan. Dan ini tidak disadari oleh orang-orang koperasi. 

Khususnya pada sektor mahasiswa, saya banyak berjumpa dengan manusia-manusia pragmatis, tapi jelas arahnya lain (wirausaha). Oleh karena seperti itulah kader–kader koperasi mahasiswa selalu ketinggalan dalam usaha pencapaian dan cenderung bersifat praktis dalam memahami koperasi.

          Penolakan kita terhadap cita-cita koperasi tampak dalam model pendidikan kita yang berbasis kewirausahaan, sesungguhnya cita-cita koperasi lebih mulia dibanding membangun kemandirian ekonomi secara INDIVIDU. Hal ini jelas menunjukkan betapa rendahnya kemampuan terjemah kita terhadap ideologi koperasi seutuhnya. Akibatnya kita hanya terpaku pada cita-cita akhir, tapi tidak ada sama sekali usaha atau program pencapaian terhadap cita-cita tersebut.

          Jikalau Bung Hatta masih hidup, pasti dia akan sedih dan berkata “koperasi saat ini hanya mementingkan segelintir individu, jauh dari massa rakyat”. Tak bisa disangkal realita selalu berubah dan berkembang, sekarang kita berada di era millennial yang tantangannya lebih massif.

          Perjuangan koperasi beserta cita-citanya hanyalah utopia belaka. Apanya yang ekonomi kerakyatan! Toh nyata-nyatanya kita adalah antek-antek kapitalis!!!